Article Detail
Dito, Atlet Taekwondo dari Ngembesan
Gregorius Putra Pramudyta atau biasa dipanggil Dito adalah seorang atlet taekwondo. Anak lelaki kelahiran Sleman, 8 Mei 2002 dan tinggal di Ngelodadi Wonokerto Turi Sleman ini sekarang duduk di bangku kelas VI SD Tarakanita Ngembesan. Ia sulung dari dua bersaudara. Prestasi terakhir yang diraihnya adalah meraih medali perunggu dalam kejuaraan The 3rd ESTA International Invitation Taekwondo . Sebuah prestasi yang diraih dari sebuah perjuangan yang cukup panjang.
Dito yang bercita-cita menjadi seorang tentara ini menekuni taekwondo sejak tahun 2010. Saat itu ia masih duduk di kelas tiga. Ayah atau ibunya dengan setia mengantar putranya berlatih di Dojang Jagadjati, Brayut. Berlatih setiap hari dilakukannya sampai ia kelas lima. Memasuki tahun pelajaran 2013/2014 ia mengurangi porsi latihannya menjadi seminggu dua kali guna mempersiapkan diri untuk menempuh ujian sekolah.
“Waktu kelas empat, aku mengikuti pertandingan pertama kali dan kalah. Aku kecewa sekali sampai menangis, tapi ayah dan ibu membesarkan hatiku,” cerita Dito ketika ditanya pengalamannya yang tak terlupakan. Pengalaman kalah dalam bertanding tidak membuat diri putra Bapak Antonius Suwanto dan Ibu Tanti Farida ini surut untuk berlatih. Bahkan sebaliknya, ia berlatih cukup keras sehingga pada sebuah kejuaraan di tingkat propinsi tahun 2012, ia berhasil meraih medali perak.
Selain berlatih taekwondo, pemilik sabuk merah ini tergabung dalam kelompok misdinar Gereja Santo Yohanes Rasul di Somoitan, Turi. Dalam waktu-waktu tertentu, bersama dengan teman-temannya ia bertugas sebagai misdinar. Kalau sudah berpakaian misdinar dan bertugas melayani Romo di gereja, orang tidak akan menyangka bahwa ia adalah seorang atlet.
-
there are no comments yet