Article Detail

Si Kembar Paul dan Wibi, Jagoan Taekwondo dari SD Tarakanita Ngembesan

Sorot matanya tajam…
Senyumnya kadang masih malu-malu…
Tetapi jangan tanya bagaimana kiprahnya di arena pertandingan yang mereka ikuti selama ini. Tendangan dan pukulannya sungguh dirasakan oleh lawan tandingnya, dan mereka harus mengakui ketangguhannya. Banyak medali yang telah diraihnya selama ini.
Itulah John Paul Erwin Dwijo Atmoko biasa dipanggil Paul dan John de Britto Erwin Wibisono yang akrab dipanggil Wibi.
Dua lelaki kembar Putra pasangan Bapak Al. Windaryanto dan Ibu Ch. Erna Yuli Agustin yang masih duduk di kelas 3 SD Tarakanita Ngembesan ini, mulai mengenal olah raga Taekwondo dari kakak kandungnya, Maria Patrice Erwin Susilawati ketika mereka masih duduk di bangku TK B Indriyasana Ngembesan. Sejak belia, mereka mulai berlatih di klub Elang Merapi, Donokerto Turi. Ketekunannya berlatih seminggu tiga kali pada hari Selasa, Rabu, dan Jumat mulai membuahkan hasil yang membuatnya bangga dan gembira, namun juga semangat untuk berlatih lebih giat lagi. Biasanya kalau mau tanding ada TC sehingga seminggu berlatih empat kali.
Paul dan Wibi kompak meraih medali Emas dalam dalam Kejurnas Taekwondo Piala Kapolres Semarang III di Semarang, 27-28 April 2019, dan dalam The Minions Taekwondo Championship Piala Politeknik Kesehatan Pengprov UTI PRO DIY pada 27 Januari 2019.
Selebihnya Paul masih memiliki 4 medali Emas yang diraih pada ESTA The Real Taekwondo Challenge 2017 Friendship Excellent Respect,  Class Kyorugi Sub Junior 7-8 U. 18 M; UTI PRO Kejur Prov Jogjakarta Taekwondo Pemula dan Prestasi di UNY Wates (29-30 September) 2018; Kejurnas Taekwondo UTI PRO Bupati Sleman Cup 3 tahun 2019; dan Kejuaraan Taekwondo USD CUP II 2019.
Ketika ditanyakan, mengapa medali mereka berbeda, Wibi dengan lucunya menjawab, “Saya baru berani bertanding pada Januari tahun ini. Waktu mau bertanding saya takut, juga ketika dipasang pelindung, saya merasa risih. Saya berlari dan menangis dan minta gendong Ibu!” ceritanya sambil tertawa. Kini Wibi sudah berani bertanding melawan siapa pun dan mengenakan pelindung untuk keamanannya. Paul dan Wibi bercerita bahwa di Semarang lawan tandinganya berasal dari berbagai daerah, ada yang dari Bangka Belitung, teman se Dojang Elang Merapi, dan partai final berebut medali emas dengan lawan dari Bali.
Ketika mau tanding, ternyata mereka merasa deg-degan, dada berdebar tiada karuan. Biasanya kakak atau ayah dan ibunya meminta mereka menenangkan diri dengan bermain hp. Selain menghemat energi juga cocok untuk membuat mereka lebih siap tanding.
Kiranya semangat olah raga selalu bergema dalam keluarga si Kembar. Kakaknya menggeluti Taekwondo, ayahnya karate, dan ibunya silat. Banyak piala dan medali dikoleksi dan tersimpan di almari khusus. Almari itu akan terus bertambah isinya sejalan dengan aneka kejuaraan Taekwondo yang menanti si Kembar Paul dan Wibi di masa yang akan datang, sambil merajut cita-cita menjadi dokter hewan bagi Wibi dan menjadi pastur untuk Paul.
BRAVO Paul dan Wibi! Salam Tarakanita! (srgabycb)
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment