ULAR TANGGA

     Permainan ular tangga sudah tidak asing lagi dilakukan oleh anak-anak sebagai media bermain. Di lain pihak, banyak kiat guru dalam menciptakan variasi model pembelajaran di dalam kelas. Begitu pula dengan siswa-siswi kelas V SD Tarakanita Ngembesan yang mengikuti pembelajaran sambil bermain sehingga suasana pun menjadi menyenangkan.
Ketika pembelajaran IPA, dengan penuh antusias anak-anak berlomba, bersaing untuk mendapatkan posisi terdepan dibanding teman–temannya. Posisi tersebut dapat mereka peroleh jika mereka berhasil menjawab soal-soal yang ada dengan benar atau jika skor yang mereka peroleh lebih tinggi daripada teman-temannya.
     Guru yang sadar akan tugasnya sebagai fasilitator pun menyediakan diri untuk memberi usulan atau membuat alat/media agar pembelajaran IPA tidak membosankan. Dengan berbekal spidol guru membuat gambar Papan Ular Tangga sesuai jumlah kelompok yang dapat dibentuk di kelas tersebut. Agar keseriusan maupun suasana segar dapat tercipta, variasi jenis ruang-ruang yang harus dilalui dibuat bermacam-macam. Ada ruang bermain maupun hukuman.
Ketika mendengar tawaran guru tentang pembelajaran yang disertai permainan, siswa pun segera membentuk kelompok. Mereka berlomba agar mendapat kesempatan belajar IPA sambil bermain ular tangga.  

     Secara bergiliran sesuai dengan undian yang disepakati, mereka pun mulai bermain. Setiap kali si pemain bisa menjawab pertanyaan dengan benar, ia boleh melanjutkan permainannya secara terus menerus. Pemain akan berhenti bermain jika ia gagal menjawab pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berasal dari teman seputar materi pada pembelajaran IPA selama satu semester ini. Media ini membuka peluang untuk menciptakan suasana belajar menyenangkan dan penuh semangat. Selain permainan ular tangga, masih banyak lagi media/alat pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengajak anak belajar sambil bermain baik untuk pembelajaran IPA maupun pembelajaran lainnya. (Must Bood)