Article Detail

Pembuatan Eco Enzym Serentak

Rabu (21/2/2024), suasana SD Tarakanita Ngembesan berbeda dari biasanya. Bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional, Yayasan Tarakanita ikut ambil bagian dalam mewujudkan sikap peduli lingkungan khususnya peduli terhadap sampah. Partisipasi yang diselenggarakan serentak oleh Yayasan Tarakanita adalah membuat eco enzym. SD Tarakanita Ngembesan sebagai salah satu sekolah di bawah naungan Yayasan Tarakanita pun ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Sejak hari Senin (19/2/2024), anak-anak SD Tarakanita Ngembesan dihimbau untuk menyimpan kulit buah berair dan sampah organik lain yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan eco enzym. Pengumpulan bahan dilakukan di rumah masing-masing dan dibawa ke sekolah pada hari Rabu 21 Februari 2024.

Rabu pagi, anak-anak di bawah koordinasi wali kelas, menyiapkan segala peralatan yang dibutuhkan untuk membuat eco enzym. Pukul 07.30, anak-anak dipanggil untuk duduk di selasar sekolah guna mendapat pengarahan singkat pembuatan eco enzym. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan bahan utama pembuatan eco enzym di wadah yang sudah dibawa. Bahan tersebut dikumpulkan dalam satu kelompok. Bahan yang sudah terkumpul, ditimbang dan dicatat beratnya. Dengan hasil timbangan tersebut, anak-anak diajak untuk melihat kebutuhan molase dan air yang dicampur ke dalam bahan tersebut berdasarkan tabel yang sudah disediakan. Kulit buah, molase, dan air yang sudah diukur sesuai perbandiangan, dimasukkan ke dalam galon bekas yang sudah dibawa anak hari sebelumnya. Pengadukan campuran bahan dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan kayu dan dengan cara galon diangkat dan digoyangkan sehingga ketiga bahan tercampur.

Bagian akhir dari kegiatan pembuatan eco enzym ini adalah pengukuran banyaknya eco enzym yang dihasilkan. Secara keseluruhan, SD Tarakanita Ngembesan berhasil membuat eco enzym sebanyak 203 liter yang disimpan di 31 galon bekas. Semoga eco enzym yang dibuat ini kelak bisa dipanen dan dimanfaatkan untuk meningkatkan kesuburan tanaman di sekolah.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment